Senin, 09 Juni 2008

Psikologi Warna : Kenali dirimu dari warna kesukaanmu!!

Warna bisa menggambarkan kepribadian kita. Tina Sutton dan Bride M. Whelan dalam bukunya The Complete Color Harmony menuliskan bahwa pribadi kita bisa terlihat dari warna favorit yang disukai. Seperti halnya manusia, setiap warna memiliki karakter tersendiri yang unik dan berbeda satu sama lain. Karakter yang dimiliki masing-masing warna diyakini dapat mewakili kepribadian yang ada pada diri kita.

Namun jangan samakan warna favorit dengan warna yang sehari-hari kita pakai atau terapkan pada baju dan rumah. Karena kadang warna yang kita gunakan itu adalah warna hasil kompromi dengan lingkungan, warna kulit dan bahkan rambut. Kita pasti tidak mungkin mengecat tembok rumah dengan warna merah misalnya, atau seragam pemadam kebakaran berubah warna menjadi hijau.

Warna favorit adalah warna yang secara pribadi kita sukai, lepas dari pengaruh siapa dan apa pun. Jadi apabila ingin mengenali kepribadian seseorang secara tidak langsung, tanyakan saja warna favoritnya kemudian cocokan dengan keterangan berikut ini.

Merah
Penyuka warna merah menginginkan kesenangan dan suka menikmati hidup yang ada saat ini. Di lain pihak, ia mudah sekali merasa bosan karena itu si merah paling suka menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat. Garis besarnya, penyuka merah adalah orang yang memiliki antusias dan semangat hidup yang tinggi.

Pink / Merah Muda
Penggemar warna pink adalah orang yang sensitif, ramah dan memiliki kepribadian yang manis. Ia sangat menyukai masa kanak-kanak yang menyenangkan dan menginginkan kehidupan yang romantis.

Kuning
Pada dasarnya orang yang menyukai warna cerah ini memiliki sifat riang, optimis dan ceria. Kalau ada sesuatu yang salah pada dirinya, ia akan berusaha merubahnya secepat mungkin. Rasa ingin tahunya juga besar, sebesar spontanitas yang dimilikinya.

Biru
Penggemar warna biru adalah tipe orang yang tenang, teratur dan dapat dipercaya. Ia juga sangat menghargai loyalitas pada sesama. Beberapa jenis warna biru memiliki karakter yang berbeda. Biru langit di siang hari yang cerah mewakili tipe orang yang menyukai kesenangan dan hidup santai, sedangkan biru navy (biru langit di malam hari) menggambarkan sifat serius dan konservatif.

Abu-abu
Ia yang menyukai warna abu-abu adalah tipe orang yang cenderung menarik diri dari perhatian orang, dan tidak suka kegiatan aktif secara langsung. Karena sifatnya yang ragu-ragu, maka ia sering memutuskan sesuatu hingga saat-saat terakhir.

Hijau
Penggemar warna hijau adalah tipe orang yang mendambakan perasaan aman dan ingin menciptakan dunia yang lebih baik bagi sesama. Ia juga memiliki sifat bijaksana dalam mengatur waktu dan tujuan hidup. Namun kalau sudah menyangkut ke masalah-masalah penting, ia bisa bersikap kaku.

Coklat
Penyuka warna coklat memiliki sifat yang 'membumi' atau tidak dibuat-buat. Ia adalah teman yang dapat diharapkan dan sangat loyal. Rumah dan keluarga merupakan hal terpenting baginya, dan tentu saja kenyamanan adalah faktor utama dalam hidupnya.

Ungu
Pencinta warna ungu adalah seorang negosiator yang punya keinginan kuat untuk menyenangkan diri dan orang lain. Walaupun umumnya disukai orang, ia tidak mudah bersikap terbuka dan suka menikmati suasana yang sedikit misterius.

Oranye
Ia yang menyenangi warna ini adalah orang yang terbuka, dinamis dan menyenangkan untuk dijadikan teman. Secara alami, ia memiliki sifat flamboyan atau tidak membosankan, jadi tidak masalah baginya untuk tampil berbeda. Ia juga mempunyai selera yang bagus pada hidup dan makanan.

- Dikutip dari The Complete Color Harmony, Tina Sutton

Minggu, 25 Mei 2008

Duka Siswi Sekolah yang Bergelar MBA

Alangkah bahagianya seorang siswa/siswi sebuah SMU dapat melanjutkan pendidikan sampai bergelar MBA (Master of Business and Arts), namun akhir-akhir ini gelar tersebut kian merebak dikalangan siswa meskipun belum menyelesaikan sekolahnya apalagi belum sampai kuliah. Kok bisa! Itulah keajaiban yang terjadi di era modern sekarang ini.


Ya, kasus kehamilan tidak diinginkan yang menyebabkan siswi tersebut harus menikah di usia yang masih dini atau nama kerennya MBA (Married By Accident), akhir-akhir ini banyak terjadi dilingkungan siswi-siswi SMU namun juga tidak jarang siswi SLTP banyak yang menyandang gelar tersebut. Semua orang mempermasalahkan keberadaan siswi yang hamil tersebut, dari keluarganya, masyarakatnya, sampai sekolahnya. Musibah kehamilan yang dialami seorang remaja putri yang berstatus siswi sekolah (SLTP atau SMU) merupakan suatu pukulan batin dan siksaan fisik yang sangat berat untuk ditanggung oleh siswi yang mengalaminya. Hal ini karena, pertama, kehamilan yang dialami perempuan tersebut terjadi di usia dini. Pada usia tersebut, siswi yang hamil belum mempunyai kematangan atau kesiapan yang memadai untuk menjadi seorang ibu.


Kedua, gelar “MBA” yang terjadi tersebut belum diterima di masyarakat yang masih menjunjung tinggi lembaga pernikahan. Ini berarti kehamilan tersebut menimbulkan rasa malu atau aib yang luar biasa bagi si remaja perempuan tersebut, orangtua atau kerabat dekatnya.


Ketiga, kehamilan terjadi pada saat remaja tersebut masih menempuh pendidikan SLTP atau SMU. Komunitas sekolah cenderung tidak bersikap toleran terhadap kehamilan siswi dan juga melihat kehamilan yang dialami siswi sebagai aib bagi siswi tersebut atau bagi sekolahnya.


Keempat, banyak dari kasus kehamilan yang dialami remaja perempuan harus ditanggung sendiri oleh remaja tersebut karena laki-laki yang menghamili lari dari tanggung jawab. Ketika remaja tadi gagal mendapatkan pengakuan dan tanggung jawab dari laki-laki yang menghamilinya, banyak dari remaja hamil nekad melakukan aborsi atau bahkan laki-laki yang menghamilinya tadi menyuruh siswi tersebut untuk menggugurkan kandungannya tersebut.


Keputusan melanjutkan kehamilan bukan pula pilihan yang mudah.
Siswa dan orangtuanya akan menanggung aib yang berat di masyarakat. Aborsi seringkali menjadi solusi. Cara lain untuk menutup aib adalah dengan mengawinkan siswi tersebut dengan laki-laki yang menghamilinya. Cara seperti ini belum tentu berhasil dilakukan. Sebab, laki-laki dapat mengelak dari tanggung jawab sebagai suami. Apalagi siswi yang hamil tersebut karena diperkosa, tentu tidak ingin kawin dengan yang memperkosanya atau dengan mengucilkannya ke suatu tempat yang tersembunyi sampai bayinya lahir. Kemudian bayi tersebut diserahkan ke panti untuk diadopsi suatu keluarga.

MENUAI IBROH DARI SEEKOR UNTA

Mengapa mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana dia diciptakan ?”

(Q.S Al Ghasyiyah : 17)


Sebentar lagi kita akan merayakan hari raya yang dinanti-nanti oleh umat Islam di belahan bumi Allah ini, yaitu Idul Adha 1428 H. Kalau kita berbicara tentang Idul Adha kita pasti juga menyinggung tentang keberadaan unta, karena unta adalah salah satu hewan qurban yang sah untuk berqurban.


Ketika saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah haji terutama setelah melaksanakan Wukuf di padang Arofah, pada tanggal 10 Dzulhijah mereka akan melihat ayat Allah diatas berbicara. Mereka melihat bagaimana seekor unta disembelih, unta-unta tersebut dengan ikhlasnya disembelih dalam keadaan berdiri. Hal ini menunjukkan betapa tulusnya ketika dihadapkan akan panggilan Allah SWT yang menyerukan kita untuk berqurban karena-Nya.


Ayat diatas menuntunkan kepada kita untuk memperhatikan bagaimana unta-unta diciptakan. Betapa indahnya unta itu, yang tiada hewan lain serupa dengannya, badannya besar, tubuhnya kuat, sangat sabar menahan haus dan lapar selama 17 hari 17 malam, tidak pernah mengeluh, yang tak ada hewan lain dapat menyamainya.


Dialah hewan yang sanggup memikul beban berat, mengarungi kesulitan dan menempuh jarak yang sangat jauh dan dia tahan dengan suhu sampai 500 C dalam keadaan tidak berkeringat, sehingga binatang ini digelari orang sebagai “Kapal padang pasir”, lebihnya lagi ketika unta itu hendak akan pulang dari perjalanan yang sangat jauh dapat mengingat kembali jalan pulangnya tanpa kendali dari penumpangnya. Selain itu, (maaf) air kencing unta dapat digunakan untuk berkeramas, kulitnya untuk tameng seperti yang dilakukan oleh Rasulallah SAW, dan unta mampu minum air dalam keadaan keruh sekalipun, namun dapat mengeluarkan air susu yang proteinnya sangat tinggi.


Di dalam kondisi kita yang semakin terjepit baik dari segi ekonomi, sosial dan politik seperti sekarang ini, akankah kita dapat tabah dan sabar seperti halnya tabiat unta diatas? Sudah saatnya kita berserah diri untuk rela mengorbankan seluruh aspek duniawi yang kita miliki hanya untuk Allah SWT semata, seperti halnya seekor unta disembelih. Kita jangan mudah mengeluh atas beban berat yang kita pikul, karena itu adalah cobaan yang patut kita jalankan dengan penuh tawakal.


Di dalam momentum yang sangat tepat ini marilah kita laksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelih hewan qurban dan membagikan dagingnya kepada yang berhak. Allah SWT berfirman, “Harta yang mereka timbun (simpan) akan dililitkan di lehernya pada hari kebangkitan.” (Q.S. 3:180). Ayat ini menyerukan kepada kita semua untuk rela mengorbankan harta yang kita miliki untuk dijadikan seekor kambing dan kemudian dagingnya kita berikan kepada kaum fakir dan miskin. Harta inilah yang disebut harta abadi, karena akan terus bersama kita sampai ke akherat kelak, sedangkan harta yang tidak kita nafkahkan hanya akan menjadi sampah di dunia.